Review singkat Gameplay PES 2017

Untuk 10 tahun terakhir ini, kami terus menunggu dan terasa seperti dalam penungguan yang abadi. Edisi demi edisi baru PES yang mengecewakan telah datang, dan pada akhirnya hilang sejak performa brilian di tahun 2005 dan 2006. Bagaimana dengan versi 2017? Di bawah ini anda akan membaca review singkat gameplay PES 2017.

Beberapa orang mungkin sudah mencoret PES dari wish-list game yang ingin mereka mainkan. Karena, EA Sports begitu jauh di depan dengan FIFA, setidaknya hingga sekarang. Pro Evolution Soccer 2017 bisa saja menjadi game sepakbola terbaik yang pernah dibuat. Game ini benar-benar brilian. Ini mungkin tidak memiliki sensasi yang ditawarkan FIFA, lisensi, presentasi memukau.
 Namun semua itu tidak penting begitu wasit meniupkan peluit virtual mereka. Karena setelah itu, semuanya tentang bagaimana game mengalir, bagaimana pemain terasa saat anda mengendalikannya, dan disini, PES 2017 benar-benar memberikan usaha maksimal.

Review singkat gameplay PES 2017

Dribbling terasa sangat layak untuk dinikmati. Tentu saja, anda berharap untuk bisa melewati pemain dengan Lionel Messi namun PES benar-benar membenahi sisi psikis kali ini, dan saat anda meluncur melewati dua atau tiga pemain belakang dengan penyihir Argentina tersebut, dan saat dia bergerak lincah ke kanan dan ke kiri, anda akan mengetahui betapa tim dari Konami benar-benar mempelajari pergerakannya secara intensif.

Sementara Player ID juga benar-benar menghasilkan efek bagus kali ini. Salah satu hal negatif dari beberapa game sepakbola di masa lalu adalah kadang tidak ada perbedaan mendasar saat kita memainkan Paul Pogba, atau mungkin Marouane Fellaini. Disini, Pogba jika dimainkan di posisi yang tepat (tidak terlalu dalam, Jose), dapat mencari bola, lalu bergerak jepat ke jantung lapangan dan terus melaju hingga depan kotak penalti lawan, dan menghujamkan tembakan kencang yang tepat mengarah ke sisi kiri gawang.

Beruntung, tembakan Pogba tersebut kini lebih mungkin untuk di tip secara brilian oleh kiper lawan, karena, pada akhirnya, penjaga gawang berhasil diperbaiki Konami. Mereka tidak kini tidak lagi menjadi bencana yang menyebabkan pemain menghancurkan joystick mereka karena frustrasi dan kini sangat sulit untuk dikalahkan, dan dari waktu ke waktu akan memberikan beberapa momen yang membuat anda menganga melihat betapa gemilangnya penyelamatan mereka.
Anda juga akan terkesan saat Manuel Neuer benar-benar bermain sebagai seorang sweeper keeper. Mereka tidak benar-benar tak terkalahkan dan beruntungnya kadang melakukan kesalahan kecil, sesuatu yang tentu saja lumrah untuk seorang penjaga gawang.

Ada sensasi nyata saat memainkan game yang sedikit mengingatkan pada jaman kejayaan PES di PS2, itu seperti saat-saat anda bermain dengan teman anda, anda merasa apapun bisa terjadi dimanapun dan kapanpun. Tidak ada gol yang sama, semua sundulan, tembakan, dan umpan terasa berbeda dibanding yang sebelumnya.

Ada juga sistem advanced tactic terbaru – jangan biarkan namanya menipu anda dengan mengira, dengan sistem ini anda bisa dengan mudah menanamkan gaya tiki-taka milik Barcelona dan timnas Spanyol atau bertahan dengan setting ‘Gegenpressing’ ala Jurgen Klopp di Liverpool. Pertama kalinya anda akan merasa fitur yang tidak terlalu berguna, namun jika anda melatihnya dengan benar, anda akan merasa tidak percaya bagaimana anda bisa mengubah permainan anda secara taktik. Namun, harap berhati-hati untuk tidak memaksakan gegenpressing dengan tim yang salah, karena stamina pemain anda akan benar-benar terkuras.
Bermain melawan komputer juga sangat menyenangkan, karena AI-nya tidak takut untuk melepaskan tendangan voli jarak jauh atau mencoba trik heboh untuk menjaga bola dari serangan musuh.

Namun, tentu saja masih ada kelemahan. Wasit cukup menjengkelkan, saya melihat beberapa kali tackle keren berakibat kartu kuning, dan mereka terasa lebih unpredictable – yang buat beberapa orang akan mengatakan hal tersebut sebagai realistic.

Komentarnya tidak sedalam FIFA, dan tentu saja PES menderita dari kurangnya lisensi yang mereka miliki, contohnya, Hull v Crystal Palace menjadi Yorkshire Orange v South Norwood. Namun, tunggu beberapa hari, banyak patch PES 2017 yang akan dirilis.

Namun yang terasa sangat mengesankan betapa menyenangkannya game ini. Setiap pertandingan akan memberikan momen-momen yng ingin anda replay – entah itu trick, penyelamatan, atau pass 40-yard yang memukau, atau mungkin benturan 50/50? Semuanya terasa nyata.

Namun, apakah ini mampu menjungkalkan FIFA dari singgasana yang sudah terlalu lama didudukinya? Masih harus menunggu FIFA 17 yang akan rilis 29 September. Namun, game ini menghadirkan perbaikan cukup signifikan jika dibandingkan versi tahun lalu.

Demikian review singkat gameplay PES 2017. Satu hal yang pasti, PES telah kembali menjadi game yang layak untuk dicintai.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Back To Top